Ujian Nasional 08
+3
alsco
Admin
christ05
7 posters
Page 1 of 3
Page 1 of 3 • 1, 2, 3
Ujian Nasional 08
Isak tangis meledak begitu Ujian Nasional untuk mata pelajaran Matematika berakhir. ”Saya tidak bisa mengerjakan. Soal-soalnya sangat sulit dan waktunya mepet,” kata seorang siswa di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Bukan cuma seorang siswa yang mengeluh demikian. Keluhan serupa dilontarkan sejumlah siswa lainnya yang baru saja mengerajakan soal Matematika pada hari pertama Ujian Nasional (UN), Selasa (22/4) lalu. Bahkan di Playen dan Patuk Gunung Kidul, terlihat sejumlah siswa yang bercucuran air mata saat perjalanan pulang ke rumah seusai UN. ”Saya takut tidak lulus,” kata seorang siswa SMA II Playen, sambil menyeka air mata yang membasahi pipinya.
Di Kediri, Jawa Timur, lain lagi ceritanya. Tiga siswa terpaksa mengikuti ujian nasional di balik jeruji besi. Dua siswa mengerjakan soal ujian di sel tahanan Lembaga Pemasyarakatan (LP) kelas II Kediri, dan satu siswa terpaksa mengerjakan soal ujian di sel tahanan Kepolisian Wilayah (Polwil) Kediri.
Siswa yang mengikuti ujian di dalam LP adalah YA siswa SMA swasta di Kediri yang tersangkut kasus tindak pidana pencurian dan Rd siswa SMA negeri Kota Kediri yang tersangkut kasus narkoba. Adapun siswa yang berada di dalam sel Polwil Kediri adalah Sy, tersangka kasus pembunuhan terhadap rekan sekolahnya.
Menyontek di WC
Di Pekanbaru Riau, selama ujian nasional berlangsung, mendadak WC menjadi tempat paling favorit bagi siswa untuk ”mencari inspirasi”.
Puluhan murid terlihat silih berganti masuk dan keluar tempat buang air itu. Ternyata teknik mencari inspirasi di WC itu sangat ampuh, karena di dinding WC sudah tersedia kunci jawaban soal yang diujikan pada hari itu.
Kunci jawaban di WC sekolah terlihat di dua SMA negeri dan sebuah SMK negeri. Di sebuah SMA negeri lainnya di Kabupaten Bengkalis, kunci jawaban berada di kantin sekolah. Kelakuan murid keluar masuk WC tidak mendapat teguran dari pengawas.
Di Kota Cilegon, Provinsi Banten, tujuh siswa tidak ikut ujian nasional karena menikah sebelum ujian berlangsung.
Menurut data yang terhimpun Dinas Pendidikan Kota Cilegon, pada hari pertama, terdapat 46 siswa yang tak mengikuti UN. Mereka terdiri dari 19 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 23 siswa Sekolah Menengah Atas, dan 4 siswa Madrasah Aliyah.
Tujuh siswa diantaranya tidak mengikuti UN karena telanjur menikah sebelum waktu ujian tiba.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Eko Endang Koswara mengatakan, siswa tidak mengikuti UN bisa mengikuti ujian susulan dua pekan depan. Khusus untuk para siswa yang telanjur menikah, diberi kesempatan untuk mengikuti UN tahun depan. ”Selain itu, mereka juga bisa mengikuti ujian persamaan Paket C yang juga diselenggarakan pemerintah,” ujarnya.
Listrik padam
Di Samarinda Kalimantan Timur, ketenangan ujian nasional terganggu gara-gara listrik padam. Soal listrik padam, memang sudah lumrah di provinsi kaya minyak, emas dan batu bara ini.
”Namun listrik padam saat ujian nasional, benar-benar snagat disesalkan. Kami sudah minta pada PLN agar tidak ada pemadama listrik saat UN berlangsung. Nyatanya padam juga,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Mugni Badaruddin.
Langkah sejumlah sekolah yang menyalakan genset, justru menganggu konsentrasi siswa. ”Suaranya bising,” kata I Gusti Bagus Eri, siswa Kelas 3 Teknologi Informasi SMK Negeri 1 Samarinda. Namun siswa tak punya pilihan karena mengerjakan soal-soal ujian di kegelapan ruangan juga sangat menyulitkan.
Di SMK Kelompok Teknologi dan Industri (PU) Bandung, siswa juga terganggu oleh aksi unjuk rasa yang dilakukan pendukung masa yang kalah dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat. Kebeutulan sekolah tersebut berdekatan dengan Kantor Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat. ”Untung siswa-siswa bisa mengerjakannya dengan baik,” kata Kepala SMK PU, Hidayat.
Di SMA 66 Pondok Labu, Jakarta, lain lagi ceritanya. Semangat siswa-siswa tunanetra untuk mengikuti ujian nasional, patut diacungi jempol. Meski indera mereka terbatas, namun mereka serius mengerajakan soal.
Dalam ujian nasional matematika, misalnya, mereka menjalani ujian di ruangan terpisah dari siswa lainnya. Meskipun soal UN sudah diterjemahkan ke huruf braille, sekolah menyediakan guru yang bertugas melingkari lembar jawaban UN, guru yang siap membacakan soal jika diminta, serta guru pengawas.
”Meskipun indera kami terbatas, tetapi kami juga ingin sukses seperti siswa lain,” kata Arief, seorang siswa tunanetra yang mengikuti UN di SMAN 66 Pondok Labu, Jakarta.
Siswa tunanetra ini merupakan bagian dari 1,31 juta siswa SMA yang mengikuti UN tahun 2008. Selain itu ada pula 732.830 siswa SMK dan 950 siswa SMA Luar Biasa yang mengikuti UN.
Sebagian siswa yang mengikuti UN, ada pula yang sudah mendaftar dan membayar uang masuk perguruan tinggi. Seperti Rizki, siswa sebuah SMA di jakarta, dia sudah lolos seleksi dan membayar uang masuk sebuah perguruan tinggi swasta favorit di Jakarta sebesar Rp 28 juta.”Kalau tidak lulus UN, uang pendaftaran diipotong Rp 5 juta,” ujarnya.
Karena resiko ini, siswa umumnya belajar mati-matian untuk lulus UN. Belajar tiga tahun, ditentukan oleh UN yang tiga hari. ”Tiga hari untuk selamanya” kata seorang siswa. Mirip film yang dibintangi Nicholas Saputra saja... (TIM KOMPAS)
Benar-benar UN bisa buat pelajar stress.. ada pendapat?
menurut gw, UN tu jangan ada... buat kya Ujian Kelulusan biasa sebab UN terlihat hanya mementingkan beberapa pelajaran, dan jelas baka setiap siswa berbeda jadi jangan diseragamkan..
Re: Ujian Nasional 08
woi pemerintah goblok!
kmaren yg 3 mata pelajaran aja banyak yg ga naek gmn sekarang...
jgn coba2 lah mslh kelulusan kaya gini..kasihan yg g lulus hrs ngulang 1 yhn lagi..lo kira pendidikan sekarang murah?
dsr pemerintah goblok maksain mulu...
kmaren yg 3 mata pelajaran aja banyak yg ga naek gmn sekarang...
jgn coba2 lah mslh kelulusan kaya gini..kasihan yg g lulus hrs ngulang 1 yhn lagi..lo kira pendidikan sekarang murah?
dsr pemerintah goblok maksain mulu...
Re: Ujian Nasional 08
bukan gitu de.. skrg kita liat pemerintah tuk pengen memajukan pendidikan tetapi mereka salah caranya
pemerataan pendidikan bukan dngn UN.. melainkan ANGGARAN PENDIDIKAN JANGAN DIPOTONG, pendirian skola yang merata di seluruh Indonesia , dan peningkatan skill dan perbaikan nasib!
pemerataan pendidikan bukan dngn UN.. melainkan ANGGARAN PENDIDIKAN JANGAN DIPOTONG, pendirian skola yang merata di seluruh Indonesia , dan peningkatan skill dan perbaikan nasib!
Re: Ujian Nasional 08
iye juga
seharusnya c
beban para siswa jangan di perberat dengan adanya penambahan jumlah mata perljaran
sehingga siswa pun tidak ada yang sampai meyontek seperti itu
seharusnya c
beban para siswa jangan di perberat dengan adanya penambahan jumlah mata perljaran
sehingga siswa pun tidak ada yang sampai meyontek seperti itu
alsco- First Lieutenant
-
Number of posts : 456
Age : 31
Location : cibu2r with full traffic jam
Registration date : 2008-04-23
Re: Ujian Nasional 08
waktu uan gw ngk nyontek!!!
alsco- First Lieutenant
-
Number of posts : 456
Age : 31
Location : cibu2r with full traffic jam
Registration date : 2008-04-23
Re: Ujian Nasional 08
udah akh jgn buka2 aib
forum nie
hhehehehehhe
forum nie
hhehehehehhe
alsco- First Lieutenant
-
Number of posts : 456
Age : 31
Location : cibu2r with full traffic jam
Registration date : 2008-04-23
Re: Ujian Nasional 08
haha hari gini masi NYONTEK??? Ngak zaman ya Nyontek tu bibit koruptor
kalo yg nyontek tu KORUPTOR CILIK. haha brartigw dulu jg gt hahaha
kalo yg nyontek tu KORUPTOR CILIK. haha brartigw dulu jg gt hahaha
Re: Ujian Nasional 08
ky lw ngk pernah ja
prnah knlw
gw inget bngt
hmpir kthuan lgi
hehhehe
prnah knlw
gw inget bngt
hmpir kthuan lgi
hehhehe
alsco- First Lieutenant
-
Number of posts : 456
Age : 31
Location : cibu2r with full traffic jam
Registration date : 2008-04-23
Re: Ujian Nasional 08
iya hahah.. Christian Kamu nyontek ya ?? Dan gw menjawab : HAMPIR BU! << jujur ney haha
Re: Ujian Nasional 08
christ05 wrote:iya hahah.. Christian Kamu nyontek ya ?? Dan gw menjawab : HAMPIR BU! << jujur ney haha
masih inget juga lw
hahaha
ktwa gw bca nya
hehehehehe
alsco- First Lieutenant
-
Number of posts : 456
Age : 31
Location : cibu2r with full traffic jam
Registration date : 2008-04-23
Re: Ujian Nasional 08
Hayo sebutkan apa saja cacat2 UN 08 yang lo ketahui apa di BHK ada pelanggaran yg bener keteraluan maslah UN misalnya bocorin jawaban ato soal gt.. ada ato gak??
Re: Ujian Nasional 08
]christ05 wrote:Hayo sebutkan apa saja cacat2 UN 08 yang lo ketahui apa di BHK ada pelanggaran yg bener keteraluan maslah UN misalnya bocorin jawaban ato soal gt.. ada ato gak??
seperti nya ngk da
gons??
alsco- First Lieutenant
-
Number of posts : 456
Age : 31
Location : cibu2r with full traffic jam
Registration date : 2008-04-23
Re: Ujian Nasional 08
haha.. di gonz sey kata guru gw clear.. dankatanya guru gw haha.. pengawas dari Gonz tu sangar2. hahaha
Re: Ujian Nasional 08
[quote]Kasus Ujian Nasional
Ketika Pensil Anak-anak Itu Tidak Bergerak...
Kompas/Andy Riza Hidayat / Kompas Images
Inilah suasana Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (25/4). Di sekolah ini polisi memergoki para guru membetulkan lembar jawaban siswa.
Sabtu, 26 April 2008 | 02:08 WIB
Oleh Andy Riza Hidayat
Kelengangan Jalan Galang, Lubuk Pakam, pecah. Rabu (23/4) pukul 13.30 ledakan keras dari pucuk senapan menyalak di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Lubuk Pakam, Deli Serdang. Sekelompok orang berpakaian sipil, tetapi bersenjata, membuka paksa sebuah ruangan di sana.
Para pendobrak pintu itu ternyata anggota Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Sumut).
Guru yang ada di dalam ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Bimbingan Konseling (BK) kaget.
G Sianturi, guru bidang studi Ekonomi, hanya diam. Dia tak menduga ada petugas berpakaian sipil merangsek masuk ruangan. Petugas memergoki para guru membetulkan lembar jawaban siswa peserta ujian nasional (UN).
Tanpa banyak kata, mereka menyita 284 lembar jawaban siswa, pensil, penggaris, dan peruncing pensil. Para guru gemetar, sebagian menangis.
Tiga hari sudah berlalu, tetapi Sianturi mengaku masih shock. Dia mengatakan hanya ingin membantu siswa yang kesulitan mengerjakan soal Bahasa Inggris. Diakuinya semua direncanakan para guru. Pada saat para siswa terlihat tidak bisa mengerjakan soal, guru-guru akan membantu membetulkan jawaban. ”Kami terpaksa,” katanya.
Bahasa Inggris adalah mata ujian pertama yang dijadwalkan pukul 08.00-10.00 hari itu. Begitu soal dan lembar jawaban terkumpul, empat guru Bahasa Inggris membuat kunci jawaban dan 16 guru kemudian ”ngebut” membetulkan ulang lembar jawaban 284 siswa di ruang UKS dan BK tadi. Sementara itu, siswa meneruskan mata ujian kedua: Kimia (untuk siswa jurusan IPA), Geografi (jurusan IPS), dan Sastra Indonesia (jurusan Bahasa).
Sianturi menuturkan, guru terpaksa membantu karena kasihan siswa tak mampu mengerjakan ujian Bahasa Inggris. Mereka sudah memprediksi anak didiknya akan mengalami kesulitan meski sebelum UN, siswa sudah menjalani uji coba soal ujian dua kali. Hasil uji coba memang mengkhawatirkan. Itulah mengapa muncul ide untuk membantu siswa. Sayangnya, cara mereka justru mengubur makna pendidikan itu sendiri.
Para guru sadar, pilihan mereka merupakan tindakan keliru. ”Kami sudah mengajarinya tiga tahun. Kalau mereka gagal UN, kasihan orangtuanya, kan,” katanya. Ia menyesal, tetapi nasi sudah menjadi bubur.
Meski enggan bicara, Kepala SMAN 2 Lubuk Pakam Ramlan Lubis mengakui kejadian itu. ”Kasihan siswa. Saat mengerjakan soal Bahasa Inggris, kami lihat pensil anak-anak itu tak bergerak, tanda tak bisa mengerjakan,” kata Ramlan dengan wajah menunduk. Wajah itu kusut, tetapi hampa.
Ramlan menggerutu pemerintah terlalu memaksakan UN. Baginya, penyamaan soal UN sangat tidak adil. ”Bagi anak Jakarta, soal Bahasa Inggris itu mungkin mudah. Namun, bagi siswa kami, soal UN sangat sulit. UN ini terlalu dipaksakan sehingga kami pun terpaksa membantu siswa,” ujarnya.
Argumen Ramlan ini mungkin benar menyangkut kesenjangan kualitas pendidikan antardaerah. Ramlan dan para guru hanya tidak sampai hati saja melihat siswa mereka gagal. ”Karena sebagian besar orangtua mereka itu buruh tani dan buruh kebun,” katanya.
Kini wajahnya tambah keruh. Dua malam terakhir dia kurang istirahat. Rabu siang lalu dia harus menjalani pemeriksaan polisi bersama 16 guru lain sampai Kamis dini hari. Kini mereka berstatus tersangka pelanggar Pasal 263 (perihal pemalsuan surat) KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 6 tahun penjara. Mereka wajib lapor kepada polisi dua kali seminggu.
Ramlan ingin semua pihak memahami peristiwa di sekolahnya. Namun, ia tak melanjutkan perkataannya. Dia buru-buru meninggalkan sekolah saat sejumlah wartawan ingin meminta penjelasan lagi. Ia mengakhiri pembicaraan dan pulang.
Para guru kemarin duduk-duduk di lorong sekolah. Satu per satu meninggalkan tempat duduk setelah tahu yang datang adalah wartawan. Di beberapa ruang, sejumlah siswa berbincang. Sebagian ikut ekstrakurikuler. Saat didekati, mereka membalikkan badan.
Sejak peristiwa Rabu lalu, tak banyak informasi keluar dari sekolah. Suasana sekolah itu kini jadi beku karena kekeliruan. Bangku-bangku dan lorong sekolah terasa senyap. Di salah satu meja guru bertumpuk koran-koran berisi berita penggerebekan para guru dan kecurangan sekolah itu.
Akan tetapi, praktik kecurangan UN di Sumut tak cuma terjadi di SMAN 2 Lubuk Pakam. Kecurangan juga terjadi di enam daerah lain di 24 SMA sederajat, yaitu di Medan, Humbang Hasundutan, Pematang Siantar, Simalungun, Toba Samosir, dan Binjai. Kecurangan di enam daerah itu masih sebatas laporan Komunitas Air Mata Guru (KAMG), belum termasuk kejadian lain seperti di SMAN 2 Lubuk Pakam.
Tahun lalu, KAMG melaporkan kecurangan serupa di sejumlah daerah di Sumut. Praktik kecurangan terbukti direncanakan demi nama baik sekolah dan daerah. Yang mengherankan, proses hukum bagi para pelaku kecurangan UN ternyata tak benar-benar ditegakkan. Setahun kemudian kasus serupa terulang.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Deli Serdang Ajun Komisaris Polisi Ruruh Wicaksono mengatakan, penggerebekan dilakukan berkat informasi awal datang dari seseorang.
Kedatangan satuan Densus 88 ke sekolah mendapat reaksi keras dari Wagino, orangtua murid dan kebetulan Ketua Komite Sekolah SMAN 2 Lubuk Pakam. ”Saya menyayangkan polisi. Tindakan mereka berlebihan. Apalagi ada letusan senjata,” ujarnya.
Wagino juga kesal dan kecewa pada sekolah itu. ”Namun, itu bukan tanpa sebab. Semua terjadi karena UN dipaksakan digelar di seluruh Indonesia. Bagaimana bisa fair, kualitas guru beda, fasilitas sekolah berbeda. Anak-anak kami harus menghadapi soal yang sama dengan soal siswa di Jakarta,” katanya.
[\quote]
Ketika Pensil Anak-anak Itu Tidak Bergerak...
Kompas/Andy Riza Hidayat / Kompas Images
Inilah suasana Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (25/4). Di sekolah ini polisi memergoki para guru membetulkan lembar jawaban siswa.
Sabtu, 26 April 2008 | 02:08 WIB
Oleh Andy Riza Hidayat
Kelengangan Jalan Galang, Lubuk Pakam, pecah. Rabu (23/4) pukul 13.30 ledakan keras dari pucuk senapan menyalak di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Lubuk Pakam, Deli Serdang. Sekelompok orang berpakaian sipil, tetapi bersenjata, membuka paksa sebuah ruangan di sana.
Para pendobrak pintu itu ternyata anggota Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Sumut).
Guru yang ada di dalam ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Bimbingan Konseling (BK) kaget.
G Sianturi, guru bidang studi Ekonomi, hanya diam. Dia tak menduga ada petugas berpakaian sipil merangsek masuk ruangan. Petugas memergoki para guru membetulkan lembar jawaban siswa peserta ujian nasional (UN).
Tanpa banyak kata, mereka menyita 284 lembar jawaban siswa, pensil, penggaris, dan peruncing pensil. Para guru gemetar, sebagian menangis.
Tiga hari sudah berlalu, tetapi Sianturi mengaku masih shock. Dia mengatakan hanya ingin membantu siswa yang kesulitan mengerjakan soal Bahasa Inggris. Diakuinya semua direncanakan para guru. Pada saat para siswa terlihat tidak bisa mengerjakan soal, guru-guru akan membantu membetulkan jawaban. ”Kami terpaksa,” katanya.
Bahasa Inggris adalah mata ujian pertama yang dijadwalkan pukul 08.00-10.00 hari itu. Begitu soal dan lembar jawaban terkumpul, empat guru Bahasa Inggris membuat kunci jawaban dan 16 guru kemudian ”ngebut” membetulkan ulang lembar jawaban 284 siswa di ruang UKS dan BK tadi. Sementara itu, siswa meneruskan mata ujian kedua: Kimia (untuk siswa jurusan IPA), Geografi (jurusan IPS), dan Sastra Indonesia (jurusan Bahasa).
Sianturi menuturkan, guru terpaksa membantu karena kasihan siswa tak mampu mengerjakan ujian Bahasa Inggris. Mereka sudah memprediksi anak didiknya akan mengalami kesulitan meski sebelum UN, siswa sudah menjalani uji coba soal ujian dua kali. Hasil uji coba memang mengkhawatirkan. Itulah mengapa muncul ide untuk membantu siswa. Sayangnya, cara mereka justru mengubur makna pendidikan itu sendiri.
Para guru sadar, pilihan mereka merupakan tindakan keliru. ”Kami sudah mengajarinya tiga tahun. Kalau mereka gagal UN, kasihan orangtuanya, kan,” katanya. Ia menyesal, tetapi nasi sudah menjadi bubur.
Meski enggan bicara, Kepala SMAN 2 Lubuk Pakam Ramlan Lubis mengakui kejadian itu. ”Kasihan siswa. Saat mengerjakan soal Bahasa Inggris, kami lihat pensil anak-anak itu tak bergerak, tanda tak bisa mengerjakan,” kata Ramlan dengan wajah menunduk. Wajah itu kusut, tetapi hampa.
Ramlan menggerutu pemerintah terlalu memaksakan UN. Baginya, penyamaan soal UN sangat tidak adil. ”Bagi anak Jakarta, soal Bahasa Inggris itu mungkin mudah. Namun, bagi siswa kami, soal UN sangat sulit. UN ini terlalu dipaksakan sehingga kami pun terpaksa membantu siswa,” ujarnya.
Argumen Ramlan ini mungkin benar menyangkut kesenjangan kualitas pendidikan antardaerah. Ramlan dan para guru hanya tidak sampai hati saja melihat siswa mereka gagal. ”Karena sebagian besar orangtua mereka itu buruh tani dan buruh kebun,” katanya.
Kini wajahnya tambah keruh. Dua malam terakhir dia kurang istirahat. Rabu siang lalu dia harus menjalani pemeriksaan polisi bersama 16 guru lain sampai Kamis dini hari. Kini mereka berstatus tersangka pelanggar Pasal 263 (perihal pemalsuan surat) KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 6 tahun penjara. Mereka wajib lapor kepada polisi dua kali seminggu.
Ramlan ingin semua pihak memahami peristiwa di sekolahnya. Namun, ia tak melanjutkan perkataannya. Dia buru-buru meninggalkan sekolah saat sejumlah wartawan ingin meminta penjelasan lagi. Ia mengakhiri pembicaraan dan pulang.
Para guru kemarin duduk-duduk di lorong sekolah. Satu per satu meninggalkan tempat duduk setelah tahu yang datang adalah wartawan. Di beberapa ruang, sejumlah siswa berbincang. Sebagian ikut ekstrakurikuler. Saat didekati, mereka membalikkan badan.
Sejak peristiwa Rabu lalu, tak banyak informasi keluar dari sekolah. Suasana sekolah itu kini jadi beku karena kekeliruan. Bangku-bangku dan lorong sekolah terasa senyap. Di salah satu meja guru bertumpuk koran-koran berisi berita penggerebekan para guru dan kecurangan sekolah itu.
Akan tetapi, praktik kecurangan UN di Sumut tak cuma terjadi di SMAN 2 Lubuk Pakam. Kecurangan juga terjadi di enam daerah lain di 24 SMA sederajat, yaitu di Medan, Humbang Hasundutan, Pematang Siantar, Simalungun, Toba Samosir, dan Binjai. Kecurangan di enam daerah itu masih sebatas laporan Komunitas Air Mata Guru (KAMG), belum termasuk kejadian lain seperti di SMAN 2 Lubuk Pakam.
Tahun lalu, KAMG melaporkan kecurangan serupa di sejumlah daerah di Sumut. Praktik kecurangan terbukti direncanakan demi nama baik sekolah dan daerah. Yang mengherankan, proses hukum bagi para pelaku kecurangan UN ternyata tak benar-benar ditegakkan. Setahun kemudian kasus serupa terulang.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Deli Serdang Ajun Komisaris Polisi Ruruh Wicaksono mengatakan, penggerebekan dilakukan berkat informasi awal datang dari seseorang.
Kedatangan satuan Densus 88 ke sekolah mendapat reaksi keras dari Wagino, orangtua murid dan kebetulan Ketua Komite Sekolah SMAN 2 Lubuk Pakam. ”Saya menyayangkan polisi. Tindakan mereka berlebihan. Apalagi ada letusan senjata,” ujarnya.
Wagino juga kesal dan kecewa pada sekolah itu. ”Namun, itu bukan tanpa sebab. Semua terjadi karena UN dipaksakan digelar di seluruh Indonesia. Bagaimana bisa fair, kualitas guru beda, fasilitas sekolah berbeda. Anak-anak kami harus menghadapi soal yang sama dengan soal siswa di Jakarta,” katanya.
[\quote]
Re: Ujian Nasional 08
jUJUR, gw mau ngomong apa bingung.. Ini akibat pemerintah pusat tralu sentralistis.. seharusnya pendidikan itu bebas.. bukan sentralistis.. klo pendidikan kyak gini trus.. maka di daerah akan kerepotan... sediakan fasililtas donk buat di daerah2 .. apa pemerintah hanya mau lulusan dgn muka2 kust krn udh usaha capek buat lulus UN.. tanpa mau kluar uang.. sdngkan yg di kota2 hahaha ngak akan skuat mrka.. atau yg didaerah ga akan mudah buat memperoleh penididkan yang layak
Re: Ujian Nasional 08
christ05 wrote:jUJUR, gw mau ngomong apa bingung.. Ini akibat pemerintah pusat tralu sentralistis.. seharusnya pendidikan itu bebas.. bukan sentralistis.. klo pendidikan kyak gini trus.. maka di daerah akan kerepotan... sediakan fasililtas donk buat di daerah2 .. apa pemerintah hanya mau lulusan dgn muka2 kust krn udh usaha capek buat lulus UN.. tanpa mau kluar uang.. sdngkan yg di kota2 hahaha ngak akan skuat mrka.. atau yg didaerah ga akan mudah buat memperoleh penididkan yang layak
mksd nya apa kris??
jadi nya lw menuntut pemerintah untuk melengkapi srana dan pra sarana sekolahsekolah???
gt???
alsco- First Lieutenant
-
Number of posts : 456
Age : 31
Location : cibu2r with full traffic jam
Registration date : 2008-04-23
Re: Ujian Nasional 08
hheheh btul kon, sebelum mlakukan pemerataan pendidikan dgn sistem UN sarana dan prasarana sekolah harus setara di seluruh Indonesia.. Harus buat standard minimal sebuah sekolah, shingga jelas gt.. misal SMA harus pny 3 lab IPA dan bahasa.. lalu punya lapangan ato perpus.. itu penting. jangan pemerintah maunya hasilnya aja tanpa pengorbanan..
Re: Ujian Nasional 08
huaah..
susah kalo ngemengin nilai2 UAN ama orng bego kaya gw...
mo kaya gmn tetep salah uan di mata gw...
susah kalo ngemengin nilai2 UAN ama orng bego kaya gw...
mo kaya gmn tetep salah uan di mata gw...
AdeBayor- Major
-
Number of posts : 1104
Age : 32
Location : Emirates Stadium,Ashburton Grove,North London,London,UK
Registration date : 2008-04-24
Re: Ujian Nasional 08
alasannya apa De, UN boleh ada jika sistem pendidikan telah merata... dan UN tidak menyeragamkan bakat-bakat siswa.. krn siswa ngak smuanya pny bakat yg sama
misal :
si A anak IPS jago Akuntansi dan Eko maka dia akan jgo bgt tu.. dan jls tujuan dia adlh Fak. Eko
si B anak IPS jago Geo dan calon geologi otomatis dia gak ahli mslh duit2..
jelas kan beda.. UN gak blh penyeragaman..
misal :
si A anak IPS jago Akuntansi dan Eko maka dia akan jgo bgt tu.. dan jls tujuan dia adlh Fak. Eko
si B anak IPS jago Geo dan calon geologi otomatis dia gak ahli mslh duit2..
jelas kan beda.. UN gak blh penyeragaman..
Re: Ujian Nasional 08
menurut gw ya gara2 banyak mata pelajaran jd anaknya g fokus..
dan terlalu maksain..bener yg lo bilang mslh bakat...
btw katanya matnya UAN susah ya??
dan terlalu maksain..bener yg lo bilang mslh bakat...
btw katanya matnya UAN susah ya??
AdeBayor- Major
-
Number of posts : 1104
Age : 32
Location : Emirates Stadium,Ashburton Grove,North London,London,UK
Registration date : 2008-04-24
Re: Ujian Nasional 08
katanya anak temen bokap susah tuh mat...
hmm..wah gw paling g bisa mat tuh huaaa..
hmm..wah gw paling g bisa mat tuh huaaa..
AdeBayor- Major
-
Number of posts : 1104
Age : 32
Location : Emirates Stadium,Ashburton Grove,North London,London,UK
Registration date : 2008-04-24
Re: Ujian Nasional 08
Waduh...!!!
Yg 3 bji aja udh bnyk yg ga lulus pke d tambah lge ??? Pmerintah ni bdoh ato ap ??? Mawnya memajukan pndidikan, tpi mlh memperberat beban siswa... Nanti kLo bnyk yg ga lulus sbg bngsa indonesia qta jg malu lah... Msa qta bsa di cap sbg bngsa yg bdoh !!! Tdk berpendidikan...!!!
Program pmrintah ktnya ingin mengadakan sklh gratis ??? Mna bktinya ??? yg di kampung2 aja hrus byar, wlau sdh di subsidi msh tdk mampu !!! Minimal sktar 1,1 jt utk daerah di bandung msk SD negri daerah Cijera... Dengan uang segitu apa snggup membiayai beribu-ribu anak yg kurang mampu ? Apakah pmerintah bsa mlanjutkan misinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yg ada di UUD 45 ?
Yg 3 bji aja udh bnyk yg ga lulus pke d tambah lge ??? Pmerintah ni bdoh ato ap ??? Mawnya memajukan pndidikan, tpi mlh memperberat beban siswa... Nanti kLo bnyk yg ga lulus sbg bngsa indonesia qta jg malu lah... Msa qta bsa di cap sbg bngsa yg bdoh !!! Tdk berpendidikan...!!!
Program pmrintah ktnya ingin mengadakan sklh gratis ??? Mna bktinya ??? yg di kampung2 aja hrus byar, wlau sdh di subsidi msh tdk mampu !!! Minimal sktar 1,1 jt utk daerah di bandung msk SD negri daerah Cijera... Dengan uang segitu apa snggup membiayai beribu-ribu anak yg kurang mampu ? Apakah pmerintah bsa mlanjutkan misinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yg ada di UUD 45 ?
Re: Ujian Nasional 08
S t e v e N wrote:Waduh...!!!
Yg 3 bji aja udh bnyk yg ga lulus pke d tambah lge ??? Pmerintah ni bdoh ato ap ??? Mawnya memajukan pndidikan, tpi mlh memperberat beban siswa... Nanti kLo bnyk yg ga lulus sbg bngsa indonesia qta jg malu lah... Msa qta bsa di cap sbg bngsa yg bdoh !!! Tdk berpendidikan...!!!
Program pmrintah ktnya ingin mengadakan sklh gratis ??? Mna bktinya ??? yg di kampung2 aja hrus byar, wlau sdh di subsidi msh tdk mampu !!! Minimal sktar 1,1 jt utk daerah di bandung msk SD negri daerah Cijera... Dengan uang segitu apa snggup membiayai beribu-ribu anak yg kurang mampu ? Apakah pmerintah bsa mlanjutkan misinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yg ada di UUD 45 ?
SEMOGA!!!
alsco- First Lieutenant
-
Number of posts : 456
Age : 31
Location : cibu2r with full traffic jam
Registration date : 2008-04-23
Page 1 of 3 • 1, 2, 3
Page 1 of 3
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|